Pancasila Sebagai Ideologi Bangsa
PANCASILA SEBAGAI
IDEOLOGI BANGSA
Istilah ideologi
berasal dari kata idea yang berarti gagasan, konsep, pengertian dasar, dan
cita-cita, dan logos yang berarti ilmu. Jadi secara harfiah ideologi berarti
ilmu pengertian-pengertian dasar. Pengertian-pengertian dasar mencakup
cita-cita yang bersifat tetap dan harus dicapai dan cita-cita tersebut termasuk
paham dan dasar. Dengan demikian ideologi mencakup tentang idea-idea,
pengertian dasar, gagasan dan cita-cita.
Sedangkan ideologi
bangsa adalah cara pandang suatu bangsa dalam menyelenggarakan negaranya.
Ideologoi dalam negara yang baru merdeka dan berkembang berfungsi untuk
memperkuat dan memperdalam identitas suatu bangsa serta menciptakan rasa
kebersamaan antar sesama sebagai satu kesatuan.
Kekuatan ideologi tergantung pada 3 dimensi:
· Dimensi realita
Di dalam dimensi ini terdapat nilai-nilai yang telah mengakar di
kehidupan sehari-hari dan didapatkan dari pengalaman-pengalaman nyata.
· Dimensi
idealisme
Dalam dimensi ini terkandung nilai-nilai idealisme tidak hanya
angan-angan suatu bangsa akan masa depan. Dan adanya perwujudan dan pengalaman
nilai-nilai idelisme ini.
· Dimensi
fleksibelitas
Dalam dimensi ini nilai-nilai yang terkandung dalam ideologi
bersifat luwes d an dapat mengembangkan pemikiran-pemikiran lain yang rekevan
tanpa menghilangkan jati dirinya.
Fungsi
Ideologi, yaitu memberikan:
1.
Struktur Kognitif, yaitu seluruh pengetahuan yang didapat menjadi
landasan untuk mengenal dan memahami alam beserta kejadian di dalamnya.
2.
Orientasi dasar yamg memberikan wawasan untk mengenal tujuan
kehidupan manusia.
3.
Norma-norma yang menjadi rambu-rambu untuk bertindak dan bergerak.
4.
Bekal dan jalan untuk menemukan identitasnya.
5.
Kekuatan yang manpu mendorong seseorang bertindak mencapai
tujuannya.
6.
Pendidikan bagi masyarakat untuk .enyesuaikan tingkah lakunya
berdasarkan orientasi dan norma yang terkandung di dalamnya.
Adapun
nilai-nilai pancasila sebagai ideologi bangsa yaitu:
·
Sila Ketuhanan Yang Maha Esa
·
Sila Kemanusiaan Yang Adil dan Beradab
·
Sila Persatuan Indonesia
·
Sila Kerakyatan Yang Dipimpin Oleh Hikmat Dalam Kebijaksanaan
Permusyawaratan
·
Sila Keadilan Sosial Bagi Selueuh Indonesia
Pancasila sebagai ideologi bnagsa
yang mengandung nilai-nilai datas tak hanya terkandung dalamnya saja. Namun,
nilai-nilai pancasila juga ada yang tergandung dalam dimensi dan ideologi
lainnya.
Adapun
Indonesia telah mengalami perkembangan-perkembangan ideologi
lainnya yang
bersanding bersama pancasila, yaitu:
1.
Pancasila dan Liberalisme
Pada periode 1950-1959 Indonesia mengalami periode pemerintahan
liberal. Namun, Indonesia tidak menerima ideologi pemerintahan tersebut
dikarenakan idealisme liberal dalah paham barat yang pada hakikatnya
mengutamakan kebebasan warganya. Kebebasan dalam dimensi apaun, bahkan dalam
mengkriti suatu agama dan tanpa menganut agama apapun. Selain itu paham liberal
juga memisahkan antara agama dan negara. Sedangkan Indonesia adalah negara yang
tidak bisa terlepas kaitannya dengan agama. Karena itulah indonesia tidak
sesuai dengan ideologi liberalisme.
2.
Pancasila dan Komunisme
Pada kurun waktu 1945-1950, Pancasila sebagai ideologi bangsasudah
mulai kuat. Namun ada 2 faktor yang menjadi pusat perhatian bangsa, faktor
ekternal dan faktor internal. Faktor ekternal yang dihadapi adalah terfokusnya
pikiran Indonesia pada agresi asing sekutu dan NICA. Adapun faktor internal
yaituada 2 kelompok golongan yang ingin menggeser pancasila sebagai Ideologi
bangsa dan mengarahkan ke ideologi lainnya. 2 kelomok itu adalah DI/TII yang
ingin mengubah ideologi Indonesia menjadi negara Islam. Kelompok lainya adalah
PKI yang ingin mengubah Indonesia menjadi negara komunis.
Komunisme tidak
diterima oleh masyarakat Indonesia. Dikarenakan komunisme lazimnya bersifat
atheis atau menolak paham agama apapun dalam suatu negara. Sedangkan masyarakat
Indonesia berketuhanan yang maha esa dalam ideologinya, Pancasila. Selain itu
ideologi komunis juga tidak menghormati manusia sebagai makhluk individu,
sedangkan pada hakikatnya dalam pancasila manusia adalah makhluk individu dan
sosial.
3.
Pancasila dan Agama
Pancasila
mempunyai kaitan yang erat dengan agama, karena pada sila pertama menggambarkan
warga Indonesia haruslah berketuhanan yang maha Esa. Dan sila pertama itulah
yang mendasari keempat sila lainnya. Dan sila itu termasuk kunci dan fondasi
untuk mencapai sila kelima, keadilan social bagi seluruh rakyat Indonesia.
Untuk itu agama adalah factor penting untuk mencapai tujuan pancasila.
Dalam
hubungan antara agama dan pancasila, keduanya dapat diaplikasikan dengan saling menunjang dan mendukung. Agama
mendukung pengamalan nilai-nilai pancasila, begitupula pancasila memberikan
ruang gerak yang seluas-luasnya bagi agama untuk menyebarkan paham,, memperdalam
penghayatan dan pengamalan agama. Karena pada dasarnya nilai-nilai yang
terkandung dalam pancasila berasal dari nilai-nilai keagamaan, budaya dan
social rill bangsa Indonesia, bukan dari factor ekternal bangsa Indonesia.
Makadari itu nilai-nilai pancsila tidak bertentangan dengan ajaran agama yang
dianut masyarakat, karena keduanya selaras.
Adapun hubungan agama dan Negara menurut
NKRI berdasarkan Pancasila adalah sebagai berikut:
1. Negara berdasar atas Ketuhanan Yng Maha Esa
2. Bangsa Indonesia sebagai bangsa yang
berketuhanan Yang Maha Esa. Konsekuensinya setiap warga mempunyai hak untuk memeluk
agama apapun.
3. Tidak ada tempat bagi atheism dan
sekulerisme. Karena pada hakikatnya manusia adalah makhluk Tuhan.
4. Tidak ada paksaan agama. Karena ketakwaan
bukan hasil dari paksaan
5. Memberikan toleransi pada orang lain dalam
memeluk dan menjalankan agamanya.
6. Segala aspek dalam menjalankan Negara harus
sesuai dengan nilai-nilai Ketuhanan Yang Maha Esa.
7. Negara pada hakikatnya adalah berkah rahmat
Tuhan Yang Maha Esa.
Hadirnya pancasila sebagai ideology bangsa
dapat disimpulkan berfungsi untuk:
·
Menggambarkan cita-cita bangsa, kea rah mana Negara
ini akan bergerak
·
Menciptakan rasa kebersamaan dan persatuan antar
sesame seperti yang tercantum dalam Bhineka Tunggal Ika.
·
Menggairahkan seluruh masyarakat untuk mewujudkan
cita-cita Indonesia.
Komentar
Posting Komentar